Fintech Indonesia: Perkembangan dari Masa ke Masa

Muhammad Reksa Pasha
SyarQ — #1 Halal Platform
2 min readMar 31, 2017

--

Fintech — pymnts.com

Kemajuan teknologi menuntut kehidupan di masa kini semakin cepat dan praktis. berbagai aplikasi diciptakan sebagai teknologi yang menggantikan berbagai aktivitas manusia. beberapa tahun ini, khusus bidang financial technology (fintech) mengalami perkembangan sangat pesat. FinTech menempatkan teknologi sebagai dasar bisnis di bidang keuangan. akan tetapi sebagian besar developer mengembangkan fintech tidak memperhatikan sejarah perkembangannya. Kita dapat belajar dari sejarah untuk mengembangkan fintech lebih inovatif dan aplikatif.

Cikal Bakal Fintech di Dunia

FinTech muncul diawali dengan kemajuan teknologi industri . Perkembangan komputer serta jaringan internet di tahun 1966 membuka peluang besar bagi para pengusaha finansial untuk mengembangkan bisnis mereka secara global.

Di era 1980an, bank mulai menggunakan sistem pencatatan data yang mudah diakses melalui komputer. Dari sini, benih-benih FinTech mulai muncul di back office bank serta fasilitas permodalan lainnya. Di tahun 1982, E-Trade membawa FinTech menuju arah yang lebih terang dengan memperbolehkan sistem perbankan secara elektronik untuk investor. Berkat pertumbuhan internet di tahun 1990an, model finansial E-Trade semakin ramai digunakan. Salah satunya adalah situs brokerage saham online yang memudahkan investor untuk menanamkan modal mereka.

Tahun 1998 adalah saat di mana bank mulai mengenalkan online banking untuk para nasabahnya. FinTech pun menjadi semakin mudah digunakan masyarakat luas, juga makin dikenal. Pembayaran yang praktis dan jauh berbeda dengan metode pembayaran konvensional membuat perkembangan FinTech semakin gencar. Layanan finansial yang lebih efisien dengan menggunakan teknologi dan software dapat dengan mudah diraih dengan FinTech.

Perkembangan FinTech di Indonesia

Fintech mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia dipicu oleh serbuan teknologi dari luar negeri pada masa tahun 80-an hingga 90-an. Perusahaan yang memanfaatkan FinTech baru muncul beberapa tahun belakangan. salah satunya SyarQ, platform cicilan tanpa kartu kredit adalah perusahaan fintech di Indonesia. SyarQ memudahkan masyarakat untuk mengakses modal sekaligus mencari alternatif investasi. SyarQ mampu menbantu para pengusaha dan startup serta memberikan alternatif investasi yang menarik dan terpercaya untuk setiap pemberi pinjaman.

Peningkatan pertumbuhan FinTech di Indonesia sangat terbantu berkat sifat yang terbuka dari bank dan pemerintah. Bagi mereka yang konvensional, usaha FinTech dapat dianggap kunci kehancuran bidang perbankan. Namun, bukan seperti itu. Usaha FinTech justru mampu berkolaborasi dengan baik bersama bank. Keterlibatan usaha FinTech dengan sistem perbankan Indonesia juga memperlebar jaringan layanan keuangan bagi penduduk lokal, sehingga nasabah semakin banyak dan inklusi finansial di Indonesia semakin berkembang. Hal ini juga tentu akan sangat baik bagi perkembangan produk keuangan di Indonesia yang saat ini relatif rendah.

sumber:

--

--